Proses Pemograman Basis Data

Tugas 2

Tujuan :
Mempersiapkan segala komponen-komponen basis data serta keterhubungan antara komponen-komponen tersebut sehingga siap untuk dilakukan implementasi basis data tanpa menemui persoalan-persoalan data.

Tahap Pengembangan Sistem (SDLC)
Siklus Hidup Pengembangan Sistem ( System Development Life Cycle – SDLC )


Siklus hidup pengembangan sistem (SDLC) merupakan serangkaian aktivitas untuk pengembangan sistem informasi. Siklus ini pada dasarnya terbagi atas 6 fase, yaitu :


PENJELASAN
  1. Fase Awal Pengembangan Sistem
    • Terpusat pada kemampuan pemakai (user driven) yang disebut aspek konseptual.
    • Alasan :
      • Untuk menyelidiki konsep sistem yang baru
      • Untuk menentukan kebutuhan pemakai
    • Tiap fase ini menghasilkan dokumentasi yang berisi informasi tentang pelaksanaan pengembangan sistem

    1. Fase Perencaan Sistem
      • Proyek sistem dievaluasi dan diseleksi berdasarkan prioritas
      • Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan :
        1. Faktor-faktor kelayakan (feasibility factors) :
          • Kelayakan teknis, teknologi
          • Kelayakan ekonomis, dana
          • Kelayakan legal, konflik antara sistem baru dengan kemampuan perusahaan
          • Kelayakan operasional, prosedur dan keahlian pegawai
          • Kelayakan rencana, waktu pengoperasian sistem

        2. Faktor-faktor strategis (strategic factors) :
          • Produktivitas, jumlah output yang dihasilkan oleh input yang tersedia
          • Diferensiasi, penawaran produk dan pelayanan agar berbeda dengan pesaing (kualitas, variasi)
          • Manajemen, penyediaan informasi untuk menolong manager dalam merencanakan, mengendalikan dan membuat keputusan

    2. Fase Analisis Sistem
      • Proses penilaian, identifikasi dan evaluasi komponen dan hubungan timbal balik yang terkait dalam pengembangan sistem; definisi masalah, tujuan, kebutuhan, prioritas dan kendala-kendala sistem; ditambah identifikasi biaya, keuntungan dan estimasi jadwal
      • Pembuatan model untuk menilai karakteristik sistem
      • Alat yang dibutuhkan adalah DFD, KD, ERD dan spesifikasi proses

    3. Fase Perancangan Sistem Secara Konseptual
      • Mengidentifikasikan data, output dan laporan
      • Membuat sketsa form atau tampilan pada kertas atau komputer
      • Merancang input, proses, output, database dan teknologi; memilih struktur file dan alat penyimpanan

    4. Fase Evaluasi Dan Seleksi Sistem
      • Untuk melihat keadaan sistem yang telah dirancang secara umum
      • Melakukan pemilihan perangkat lunak, perangkat keras yang akan digunakan

  2. Fase Akhir Pengembangan Sistem
    Terpusat pada kemampuan profesional sistem dan ahli-ahli teknologi yang disebut aspek fungsional
    1. Fase Perancangan Sistem Secara Detail
      • Merancang input dan output secara detail
      • Merancang proses-proses untuk mengubah input menjadi output
      • Input dimasukkan secara online atau batch

    2. Fase Implementasi Sistem
      • Sistem siap dibuat dan diinstal
      • Laporan terdiri dari 2 bagian
      • Bagian pertama terdiri dari :
        • Gantt chart, penjadwalan produk
        • Program and evaluation review technique (PERT), teknik manajemen
      • Bagian kedua terdiri dari :
        • Pengembangan perangkat lunak, software development life cycle (SWDLC). Siklus ini terdiri dari 3 fase, yaitu:
          1. Fase perancangan perangkat lunak
          2. Fase pengkodean perangkat lunak
          3. Fase pengujian perangkat lunak
        • Persiapan lokasi
        • Istalasi peralatan
        • Pengujian
        • Pelatihan
        • Persiapan dokumentasi, seperti :
          1. Dokumentasi sistem
          2. Dokumentasi perangkat lunak : struktur perangkat lunak program (input, output dan hal-hal yang diuji dan hasil pengujian)
          3. Dokumentasi operasi : deskripsi teknis tentang operasi, keamanan sistem dan prosedur-prosedur kendali kepada operator komputer dan manajer operasi
          4. Dokumentasi pemakai : dokumentasi untuk pemakai sesuai dengan tugasnya masing-masing
        • Konversi , perangkat keras, perangkat lunak dan database
        • Review sesudah implementasi , untuk melihat reaksi pemakai terhadap sistem baru

  3. Pemeliharaan Sistem
    • Fase penentu dari dari keberhasilan sistem
    • Fase terlama dan terkonflik

  4. Alat-Alat Untuk Pengembangan Sistem
    Untuk menolong profesional sistem dalam meningkatkan unjuk kerja pembangunan sistem, Dibagi dua :

    • Alat-alat analisis, untuk dokumentasi sistem dan pembuatan model (berupa peta, bola dunia, flowchart, lukisan arsitek dan not-not balok), seperti :
      1. Data Flow Diagram (DFD) : fungsi atau proses
      2. Kamus Data : data/informasi apa yang akan diubah
      3. Entity Relationship Diagram (ERD) : model data yang disimpan

    • Alat-alat perancangan, untuk membuat struktur program, seperti :
      1. Spesifikasi proses : pseudocode, structure english, dan tabel keputusan.
      2. Hierarchy Plus Input, Process, Output (HIPO) : hirarki modul-modul program tidak termasuk dokumentasi interface antar modul
      3. Structure Chart : hirarki modul-modul program termasuk dokumentasi interface antar modul
      4. Diagram warnier-Orr (W/O) : struktur program dari gambaran umum sampai detail
      5. Diagram Jackson : struktur program
MODEL ER / ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM
Dalam perancangan basis data dipergunakan model ER untuk mempersiapkan relasi antar entitas. ER Diagram menggambarkan tipe objek mengenai data itu di manajemen, serta relasi antara objek tersebut. ER Model dibuat berdasarkan persepsi atau pengamatan dunia nyata yang terdiri atas entitas dan relasi antara entitas-entitas tersebut. (Top Down). Sebuah database dapat dimodelkan sebagai:
  • Kumpulan Entity/Entitas,
  • Relationship/Relasi diantara entitas.

Komponen utama ERD adalah :
  • Entitas
    Entitas merupakan sesuatu dalam dunia nyata dengan keadaan yang bebas baik secara fisik maupun secara abstrak. Entitas dengan keberadaan secara fisik dapat didefinisikan sebagai orang, benda, tempat. Sedangkan entitas dengan keberadaan yang abstrak adalah kejadian dan konsep. Contoh dari entitas :


  • Atribut
    Atribut merupakan sifat atau karakteristik suatu entitas yang menyediakan penjelasan detail tentang entitas tersebut. Berikut adalah contoh entitas beserta atributnya :
    MAHASISWA : Npm, Nama, Alamat, No_telp, Tgl_lahir
    PEGAWAI : Nip, Nama, Alamat, Jabatan
    Tampilan entitas MAHASISWA beserta atributnya :



  • Relationship
    Relationship merupakan hubungan yang terjadi antara instansi-instansi dari satu atau lebih tipe entitas. Contoh :


Bahan Diskusi Kelompok tentang Daur Hidup Perkembangan Sistem (SDLC).
  1. Apa kaitan antara SDLC dengan basis data ?
    System Development Life Cycle (SDLC) merupakan metodologi tradisional yang dipakai untuk mengembangkan dan memelihara system. Model pendekatan ini dilakukan secara rinci dan direncanakan dengan baik. . (Ihsan, 2010)

    Dalam prosesnya tentu dibutuhkkan data-data untuk mencapi tujuan dibentuknya system itu sendiri. Data-data tersebut disimpan dalam satu kesatuan yang disebut databse. Kaitannya dengan SDLC dengan basis data sangat erat dianalisakan basis data adalah kumpulan data-data yang belum dikelola sementara SDLC adalah metode pekerjaan yang mengaitkan data-data tsb untuk dikelola sehingga data-data tsb menjadi data informasi yang bermanfaat.

    Strategi pengembangan sistem informasi seringkali difokuskan dalam kajian basis data (database). Dimana pada kajian ini konsentrasi pengembangan hanya difokuskan dalam pendefinisan (perencanaan tabel dan atribut), desain dan implementasi sebuah database. Padahal, pengembangan database harus dilakukan sejalan dengan pengembangan tahapan sistem informasi (inti di dalamnya adalah pengembangan database). Sehingga sistem informasi yang dirancang, diproyeksikan untuk dapat menghasilkan sebuah sistem yang secara menyeluruh bekerja dengan semua aspek/tahapan yang membangunnya. Tahapan tersebut seperti identifikasi proyek sistem informasi, perencanaan (planning), analisis, konsep perancangan, perancangan fisik, implementasi dan pemeliharaan sistem informasi.(Ihsan, 2010)

  2. Jelaskan Tahapan SDLC !
    Tahapan yang dilakukan dalam pendekatan SDLC adalah :
    1. Project Identification and Selection, dimana pada tahap ini dilakukan pemahaman tingkat awal terhadap sebuah usulan proyek. Database dirancang pada tahap Enterprise (tahap awal, seperti cakupan konten secara umum, gambaran umum data, diagram hubungan antar entitas (secara major/umum dan tidak detil), deskripsi masing-masing entitas, dan aturan/rule)
    2. Project Initiation and Planning, dimana pada tahap ini dilakukan pendefinisian kebutuhan spesifik sebuah proyek (mengacu pada pemahaman awal). Database dirancang dalam bentuk pemodelan secara konseptual seperti penentuan jenis EER diagram, dan ER diagram.
    3. Analisis, merupakan proses penganalisaan model data secara mendetil. Analisis ini mengindentifikasi semua data-data proyek yang akan diolah di dalam sistem. Rancangan database dapat berupa pendefinisian semua atribut, pendataan kategori data, gambaran hubungan antar entitas, dan penentuan hubungan antar entitas, serta penentuan masing-masing ketetapan/aturan kelompok data.
    4. Logical design (desain logika), Desain pemodelan data konseptual yang harus diubah menjadi pemodelan data logika. Dimana data ini akan diimplementasikan ke dalam database (model data logika). Pada proses transformasi ini dapat terjadi kombinasi dan pengintegrasian model data konseptual menjadi model data logika. Keadaan ini memungkinkan terjadinya proses penambahan informasi yang dibutuhkan selama dilakukannya perubahan desain model data logika. Dalam aplikasinya, pada tahap inilah proses normalisasi database dilakukan.
    5. Physical Design (desain fisik), Pada proses ini terjadi penentuan teknik DBMS (Database Management System) yang akan diimplementasikan. Desain ini melibatkan semua aspek fisik teknologi database, seperti program, perangkat keras, sistem operasi dan jaringan komunikasi data (Internet, LAN, and so on)
    6. Impelementation Database, Pada tahap ini, desainer/perancang melakukan uji coba terhadap sistem. Ujicoba meliputi instalasi sistem, pelatihan untuk users, uji coba users, pencetakan dan tampilan hasil dan lain sebagainya.
    7. Maintenance, Pada tahap maintenance terjadi perubahan dan perkembangan database. Dimana perancang akan melakukan penambahan, penghapusan, serta modifikasi struktur database. Proses ini disesuaikan dengan kondisi dan perubahan permintaan serta tujuan proyek. Selain itu, proses perbaikan terhadap error juga dilakukan, sehingga dapat meingkatkan kecepatan pengunaan dan akses data. (Ihsan, 2010)

    Terdapat berbagai variasi tahapan SDLC seperti yang diungkapkan Altez Febri Clan Sewab, Hoffen dan Goge Melfod dll. Namun semuanya secara prinsip sama tahapan SDLC yang di kenal dengan System Water Fall
    • Menganalis/menganalisis masalah/kemungkinan solusinya untuk system informasi : Penentuan definisi dari sistem yang diperlukan,penjelasan dan tujuan dari sistem dapat diperoleh melalui konsultasi dengan pengguna sistem.
    • Perancangan system : Merancang i/o, program, procedure yang di perlukan untuk mendukung Sistem Informasi. Desain sistem membagi proses dari kebutuhan yang diperlukan ke salah satu perangkat keras atau perangkat lunak. Desian sistem menetapkan arsitektur sistem secara menyeluruh. Desain perangkat lunak melibatkan pengidentifikasian dan pendeskripsian dari sistem beserta relasinya.
    • Implementasi : Tindak lanjut dari pecancangan system yaitu meimplementasikan peracangan system basis data dengan membuat program dengan paket program yang sesuai. Desain dari perangkat lunak dibuat dalam suatu program atau unit-unit. Pengujian unit melibatkan verifikasi setiap unit yang dibuat memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan.
    • Operasi dan pemeliharaan : Jika ada kendala, analisis di perlukan untuk memperbaiki system sehingga dapat berfungsi sesuai kebutuhan. Instalasi sistem dan pemeliharaan sistem dilakukan untuk mengembangkan implementasi dari unit sistem.

  3. Bagaimana skema tahapan perancangan database ?



    1. Tahap Perancangan Database Secara Konseptual
      Tujuan dari tahap ini adalah untuk menghasilkan skema konseptual untuk databse yang tidak tergantung pada sistem manajemen database yang spesifik. Penggunaan model data tingkat tinggi seperti ER/EER sering digunakan didalam tahap ini. Di dalam skema konseptual dilakukan perincian aplikasi–aplikasi database dan transaksi–transaksi yang diketahui.

    2. Tahap Perancangan Database Secara Logika (Transformasi model data )
      Transformasi dari skema konseptual dan eksternal ke model data sistem manajemen database yang terpilih, ada dua proses yaitu :
      • Transformasi yang tidak tergantung pada sistem, pada tahap ini transformasi tidak mempertimbangkan karakteristik yang spesifik atau hal– hal khusus yang akan diaplikasikan pada sistem manajemen database
      • Penyesuaian skema ke sistem manajemen database yang spesifik, di lakukan suatu penyesuaian skema yang dihasilkan dari tahap Pengumpulan data dan analisis untuk dikonfirmasikan pada bentuk implementasi yang spesifik dari suatu model data seperti yang digunakan oleh sistem manajemen database yang terpilih
        Hasil dari tahap ini dituliskan dengan perintah DDL ke dalam bahasa sistem manajemen database terpilih. Tapi jika perintah DDL tersebut termasuk dalam parameter–parameter perancangan fisik , maka perintah DDL yang lengkap harus menunggu sampai tahap perancangan database secara fisik telah lengkap. Tahap ini dapat dimulai setelah pemilihan sebuah implementasi model data sambil menunggu DBMS yang spesifik yang akan dipilih. Contoh: jika memutuskan untuk menggunakan beberapa relational DBMS tetapi belum memutuskan suatu relasi yang utama. Rancangan dari skema eksternal untuk aplikasi-aplikasi yang spesifik seringkali sudah selesai selama proses ini.

    3. Tahap Perancangan Database Secara Fisik
      Proses pemilihan struktur penyimpanan yang spesifik dan pengaksesan file– file database untuk mencapai kinerja yang terbaik di bermacam–macam aplikasi
      Kriteria pemilihan perancangan fisik :
      • Waktu respon
        Waktu transaksi database selama eksekusi untuk menerima respon
      • Penggunaan ruang penyimpanan
        Jumlah ruang penyimpanan yang digunakan oleh database file dan struktur jalur pengaksesannya
      • Terobosan yang dilakukan file transaksi (Transaction troughput )
        Merupakan nilai rata–rata transaksi yang dapat di proses permenit oleh sistem database dan merupakan parameter kritis dari sistem transaksi
        Apabila waktu respon dari database tidak mencapai optimalisasi, maka pada tahap perancangan fisik ini dapat dilakukan denormalisasi.

  4. Bagaimana cara pengumpulan kebutuhan akan informasi ?
    Melakukan wawancara, mengamati system yang sedang berjalan, mempelajari dokumen-dokumen yang tersedia.
    Sumber Informasi :
    • Pengguna sistem
    • Formulir dan dokumen
    • Program computer
    • Panduan Prosedur
    • Laporan manajemen

    Prosedur pencarian informasi :
    • Prosedur pengumpulan informasi biasanya dilakukan secara top-down
    • Mula-mula dilakukan wawancara dengan top level manager untuk menentukan fungsi dan aktivitas utama dari system
    • Pengumpulan informasi dilanjutkan ke tingkat organisasi dibawahnya hingga pada tingkat operator
    • Makin ke bawah biasanya sifat informasi semakin bersifat teknis sedangkan pada tingkat atas lebih banyak bersifat kebijakan

  5. Bagaimana menggambarkan proses bisnis dalam organisasi ?
    • Pada proses bisnis dalam organisasi perusahaan selalu memiliki Sasaran,visi, misi
    • Proses bisnis,produk customer
    • Kumpulan proses operasional, proses, input, output
    • Output untuk proses lain ; output berbeda
    • Output akhir : pihak costumer (produk jasa)

    Digambarkan dengan Data Flow diagram (dfd) yang menggambarkan hubungan anatara proses, arus data, penyimpanan data, entitas yang dengan proses
    Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas.
    DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan sistem yang sedang berjalan logis

    Diagram Konteks
    Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks.
    Contoh :
    Dfd : diagram kontex level I, level II, level III

Komentar

Posting Komentar

Sekian Tutorial dari saya semoga dapat membantu. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam Tutorial saya. Terima kasih atas kunjungannya. Jika anda berkenan berilah komentar pada Tutorial ini. Terima Kasih Sebelumnya.
Hormat saya Destia Salma