Mendidik Anak Menurut Islam

Sumber : Dewi Leny, S.Psi. 
  • Jika anak dibesarkan dengan kritikan, mereka akan belajar mengecam… 
  • Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, mereka akan belajar berkelahi…. 
  • Jika anak dibesarkan dengan rasa takut, mereka akan belajar menjadi penakut… 
  • Jika anak dibesarkan dengan belas kasihan, mereka akan belajar untuk menyesali diri… 
  • Jika anak dibesarkan dengan ejekan, mereka akan belajar menjadi anak yang pemalu… 
  • Jika anak dibesarkan dengan keirihatian, mereka akan belajar untuk selalu cemburu… 
  • Jika anak dibesarkan dengan rasa malu, mereka akan belajar untuk merasa bersalah… 
  • Jika anak dibesarkan dengan dorongan, mereka akan belajar untuk percaya diri… 
  • Jika anak dibesarkan dengan sikap toleransi, mereka akan belajar bersabar… dari “Children Learn What They live”(Dorothy Law Nolte, Ph.D.) 
Pada dasarnya tidak ada sekolah untuk menjadi orangtua yang baik. Tapi percayalah, baik buruknya seorang anak tergantung dari apa yang dialaminya. Menurut istilah Psikologi bahwa pendidikan adalah proses menumbuhkembangkan seluruh kemampuan dan perilaku manusia melalui pengajaran. Adanya kata pengajaran ini berarti ada suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungan yang disebut dengan belajar. Adapun tujuan pendidikan menurut Islam adalah agar seseorang dapat memahami tentang kekuasaan Allah SWT (yang tersirat dan tersurat) dengan segala peraturan-peraturan Allah serta mampu menempatkan posisinya sebagai hamba Allah SWT.

Ruang Lingkup Garis besar ruang lingkup pendidikan dibagi menjadi 5, yaitu:
  1. Pendidikan Keimanan "Dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya diwaktu ia memberikan pelajaran kepadanya:”hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesengguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kedzaliman yang nyata." (Q.S 31:13) Bagaimana cara mengenalkan Allah SWT dalam kehidupan anak? Menciptakan hubungan yang hangat dan harmonis (bukan memanjakan) Jalin hubungan komunikasi yang baik dengan anak, bertutur kata lembut, bertingkah laku positif. Hadits Rasulullah : "Cintailah anak-anak kecil dan sayangilah mereka…:" (H.R Bukhari) "Barang siapa mempunyai anak kecil, hendaklah dia turut berlaku kekanak-kanakkan kepadanya." (H.R Ibnu Babawaih dan Ibnu Asakir) Menghadirkan sosok Allah melalui aktivitas rutin Seperti ketika kita bersin katakan alhamdulillah. Ketika kita memberikan uang jajan katakan bahwa uang itu titipan Allah jadi harus dibelanjakan dengan baik seperti membeli roti.
    Memanfaatkan momen religius Seperti Sholat bersama, tarawih bersama di bulan Ramadhan, tadarus, buka shaum bareng. Memberi kesan positif tentang Allah dan kenalkan sifat-sifat baik Allah Jangan katakan "Nanti Allah marah kalau kamu berbohong” tapi katakanlah "Anak yang jujur disayang Allah". Beri teladan Anak akan bersikap baik jika orang tuanya bersikap baik karena anak menjadikan orang tua model atau contoh bagi kehidupannya. "Hai orang-orang yang beriman mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan".(Q.S 61:2-3) Kreatif dan terus belajar Sejalan dengan perkembangan anak, anak akan terus banyak memberikan pertanyaan. Sebagai orangtua tidak boleh merasa bosan dengan pertanyaan anak malah kita harus dengan bijak menjawab segala pertanyaannya dengan mengikuti perkembangan anak.

  2. Pendidikan Akhlak Hadits dari Ibnu Abas Rasulullah bersabda : "… Akrabilah anak-anakmu dan didiklah akhlak mereka." Rasulullah saw bersabda: "Suruhlah anak-anak kamu melakukan shalat ketika mereka telah berumur tujuh tahun dan pukullah mereka kalau meninggalkan ketika mereka berumur sepuluh tahun, dan pisahkan tempat tidur mereka.” (HR. Abu Daud) Bagaimana cara megenalkan akhlak kepada anak : Penuhilah kebutuhan emosinya Dengan mengungkapkan emosi lewat cara yang baik. Hindari mengekspresikan emosi dengan cara kasar, tidak santun dan tidak bijak. Berikan kasih saying sepenuhnya, agar anak merasakan bahwa ia mendapatkan dukungan. Memberikan pendidikan mengenai yang haq dan bathil "Dan janganlah kamu campur adukan yang haq dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang haq itu, sedang kamu mengetahui." (Q.S 2:42) Seperti bahwa berbohong itu tidak baik, memberikan sedekah kepada fakir miskin itu baik. Memenuhi janji Hadits Rasulullah : "…. Jika engkau menjanjikan sesuatu kepada mereka, penuhilah janji itu. Karena mereka itu hanya dapat melihat, bahwa dirimulah yang memberi rezeki kepada mereka.” (H.R Bukhari) Meminta maaf jika melakukan kesalahan Meminta tolong/mengatakan tolong jika kita memerlukan bantuan. Mengajak anak mengunjungi kerabat 

  3. Pendidikan Intelektual Menurut kamus Psikologi istilah intelektual berasal dari kata intelek yaitu proses kognitif/berpikir, atau kemampuan menilai dan mempertimbangkan. Pendidikan intelektual ini disesuaikan dengan kemampuan berpikir anak. Menurut Piaget seorang Psikolog yang membahas tentang teori perkembangan yang terkenal juga dengan Teori Perkembangan Kognitif mengatakan ada 4 periode dalam perkembangan kognitif manusia, yaitu: 
    • Periode 1, 0 tahun - 2 tahun (sensori motorik) Mengorganisasikan tingkah laku fisik seperti menghisap, menggenggam dan memukul pada usia ini cukup dicontohkan melalui seringnya dibacakan ayat-ayat suci al-Quran atau ketika kita beraktivitas membaca bismillah.
    • Periode 2, 2 tahun - 7 tahun (berpikir Pra Operasional) Anak mulai belajar untuk berpikir dengan menggunakan symbol dan khayalan mereka tapi cara berpikirnya tidak logis dan sistematis. Seperti contoh nabi Ibrahim mencari Robbnya.
    • Periode 3, 7 tahun- 11 tahun (Berpikir Kongkrit Operasional) Anak mengembangkan kapasitas untuk berpikir sistematik Contoh : Angin tidak terlihat tetapi dapat dirasakan begitu juga dengan Allah SWT tidak dapat dilihat tetapi ada ciptaannya.
    • Periode 4, 11 tahun- Dewasa (Formal Operasional) Kapasitas berpikirnya sudah sistematis dalam bentuk abstrak dan konsep
  4. Pendidikan Fisik Dengan memenuhi kebutuhan makanan yang seimbang, memberi waktu tidur dan aktivitas yang cukup agar pertumbuhan fisiknya baik dan mampu melakukan aktivitas seperti yang disunnahkan Rasulullah "Ajarilah anak-anakmu memanah, berenang dan menunggang kuda." (HR. Thabrani)

  5. Pendidikan Psikis "Dan janganlah kamu bersifat lemah dan jangan pula berdukacita, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu benar-benar orang yang beriman." (QS. 3:139) Memberikan kebutuhan emosi, dengan cara memberikan kasih saying, pengertian, berperilaku santun dan bijak. Menumbuhkan rasa percaya diri Memberikan semangat tidak melemahkan
Referensi :

  1. Abu Fathan, Panduan Wanita Sholehah, 1992:
  2. Asaduddin Press. An-Nabaa’, Fitnah Dalam Perjuangan, 1992, edisi Shafar 1413 H
  3. C.P. Caplin, Kamus Lengkap Psikologi,1995 
  4. Crain C. William, Theories of Development Concept and Application, 1992
  5. Syah, Muhibbin. 2001. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, edisi Revisi. 
  6. PT Remaja Rosdakarya- Bandung. Parent Guide, Hadirkan Tuhan dalam Keluarga. Volume II, 2003

Komentar