Etika Berbisnis Online
Anda ingin berbisnis secara online? Tentu Anda harus mengetahui etika bisnis. Apakah etika bisnis itu? Secara mudah, etika bisnis merupakan aturan yang berkaitan dengan akhlak atau sopan santun yang menjadi pedoman dalam berbisnis. Etika bisnis online pada dasarnya tidak terlalu berbeda dengan etika bisnis di dunia nyata.
Karena di dunia maya para pengguna tidak bisa saling melihat (kecuali menggunakan webcam), ada etika bisnis yang sebaiknya diterapkan. Hal ini bertujuan untuk menjaga agar bisnis kita tetap langgeng.
Berikut ini beberapa etika bisnis di dunia maya.
- Jujur. Mungkin tidak ada yang lebih penting dibandingkan sebuah kejujuran. Kejujuran di sini tidak sekadar jujur dalam produk atau jasa kita, tetapi jujur dalam isi web kita. Jika kita mampu menaikkan rangking website kita di dalam google tetapi isinya tidak sesuai, orang akan enggan masuk kembali ke situs kita. Begitupun mengenai produk. Jika kita memegang kejujuran sebagai etika bisnis, besar kemungkinan orang akan kembali ke website kita.
- Ramah. Karena internet tidak memungkinan adanya interaksi langsung antara penjual dan pembeli atau antara pemilik situs dengan pendatang, sulit bagi pembeli untuk menilai ekspresi keramahan. Mereka hanya bisa menilai dari kalimat atau tampilan situs kita. Website yang terkesan dingin, kaku, akan membuat orang enggan kembali ke sana. Sebaliknya, jika terkesan ramah, peduli akan pelanggan atau pengunjung situs, pelanggan akan lebih suka berlama-lama di situs tersebut. Oleh karena itu, perhatikan penggunaan kata-kata Anda.
- Berjanji itu untuk ditepati. Kita sudah memesan suatu barang dan dijanjikan akan datang dalam waktu seminggu. Ternyata, sudah lebih dari dua minggu, barang tersebut tidak juga datang. Hal ini tentu akan membuat orang kesal dan enggan untuk kembali. Untuk menjadi pebisnis yang tepercaya di dunia maya, peganglah etika bisnis bahwa janji adalah hutang. Jika perhitungan Anda meleset, segera hubungi konsumen untuk menjelaskan apa yang terjadi. Akan lebih baik lagi jika Anda menghitung waktu meleset tersebut hingga Anda tidak perlu merasa menyalahi janji.
- Adil. Etika bisnis keadilan bisa berwujud dalam banyak hal. Misalnya, adil memberikan harga kepada konsumen, distributor atau bahkan kepada pegawai sendiri. Pegawai yang tidak merasa diperlakukan adil, akan sulit berlaku ramah kepada konsumen. Pada akhirnya, Anda sendiri yang akan dirugikan. Harga yang tidak sesuai dengan kualitas yang Anda tawarkan juga bisa membuat pelanggan lari. Apalagi jika ada pesaing yang menawarkan produk seragam dengan harga dan pelayanan lebih baik.
- Kepedulian pada pelanggan. Setelah menjual suatu barang, terkadang datang keluhan dari pelanggan. Pebisnis yang memegang etika bisnis yang baik akan peduli pada keluhan tersebut. Seandainya terjadi kesalahan di luar tanggung jawab Anda, Anda bisa mengurangi kekesalan pelanggan itu dengan meminta maaf, memberikan hadiah, potongan harga, dan lain-lain. Kepedulian ini bisa juga diwujudkan dalam ucapan terima kasih personal.
jadi desti udah berbisnis online juga pasti ya?
BalasHapus@agus : hehe g juga bisnis online jg tapi klo ofline iaa,hehe soalnya klo online blm ada waktunya :D
BalasHapuseh bukannya online tuh waktunya tak terbatas? artinya ga perlu ditungguin gitu...
Hapusia tapi kan klo ada yg minta order jauh-jauh blm siap ngurusinnya hehe paling cuma jual online via FB ke tmn" deket doang g untuk orderan orang banyk dari mana" :D
BalasHapus